BOOKING TIKET PESAWAT

Diterkam harimau

Diterkam harimau. Info sangat penting tentang Diterkam harimau. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Diterkam harimau

Diterkam harimau
Gambar dan Foto Pesawat Terbang
Balai BKSDA Jambi mencatat, delapan orang tewas akibat diterkam harimau sumatera (panthera tigris sumatrea) dan beruang, selama 2009. "Selama tahun ini ada delapan kasus orang tewas dan satu orang selamat akibat diterkam harimau sedangkan tiga orang luka-luka akibat diterkam beruang," kata Kepala Tata Usaha BKSDA Provinsi Jambi Agung Widodo di Jambi, Senin (28/12). Data BKSDA selama 2009, juga mencatat ada enam kasus terjadinya konflik antara satwa dengan manusia di beberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi. "Yang dicatat BKSDA Jambi selama tahun ini hanya ada enam kasus konflik satwa liar dengan manusia, di antaranya antara manusia dengan harimau dan beruang," kata Agung.

Kasus pertama yang dicatat BKSDA Jambi adalah konflik manusia dengan beruang yang terjadi di Desa Lubuk Kambing Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan tiga orang mengalami luka-luka yakni Nurmi (40), Bujang Harmen (45) dan Zakaria (52). Sementara itu, kasus konflik manusia dengan harimau yang terjadi selama 2009, pertama korbannya adalah Rabain (40) yang tewas diterkam harimau di Desa Pematang raman Kecamatan Kumpe ilir Kaupaten Muarojambi, kedua di Desa Puding Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi dengan korban tewas dua orang yakni Suyud (50) dan Imam Mujianto (21) dan yang selamat hanya Efriyanto (28).

Selanjutnya korban diterkam harimau kembali terjadi di kawasan hutan lindung gambut tepatnya di Kecamatan Sungai Gelam Pancoran Kabupaten Muarojambi dengan dua korban tewas adalah Alianto (50) dan Deri (18). Kemudian di kawasan Pall 10 Kecamatan Sungai Gelam Kabuaten Muarojambi juga terjadi lagi manusia tewas diterkam harimau yakni Koiri (35) dan kasus terakhir dua orang tewas juga diterkam harimau di Desa Muara Mendak Kabupaten Bayung Lincir perbatasan antara Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi dengan korban warga Jambi yakni Muis Mulyadi (38) dan Musliadi (29).

"Terjadinya konflik antara manusia dengam satwa liar dikarenakan beberapa faktor, di antaranya habitat satwa tersebut yang semakin tergerus oleh aktivitas manusia di dalam hutan lindung tempat mereka hidup," kata Agung Widodo.

gatra.com


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger