Target maskapai Batavia Air. Bisnis Tiket Pesawat Terbang. Maskapai Batavia Air menargetkan lolos dari daftar larangan terbang Uni Eropa (UE) pada Juni 2010. Manajer Humas PT Metro Batavia (Batavia Air) Eddy Haryanto mengatakan target itu mengacu kepada keinginan maskapainya bisa diizinkan terbang ke wilayah udara Eropa tiga bulan ke depan. "Mudah-mudahan tiga bulan ke depan kami bisa keluar dari daftar airlines ban UE. Yang jelas perlu kerja sama yang lebih giat dengan Ditjen Perhubungan Udara," katanya, kemarin.
Bisnis Tiket Pesawat, Berita Penerbangan, pesawat terbang. Sampai dengan saat ini, dia menerangkan pihaknya telah mengimplementasikan semua persyaratan keselamatan penerbangan sesuai standar ICAO untuk meloloskan maskapainya keluar dari daftar larangan itu. Namun, dia menambahkan keputusan akhir maskapainya bisa keluar dari daftar hitam UE juga bergantung Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. "Kami tak bisa kerja sendiri dalam masalah UE," ujar dia.
UE memperbarui daftar airlines ban dengan memasukkan 47 maskapai Indonesia dalam daftar itu. Ke-47 maskapai itu a.l. Lion Air, Batavia Air dan Indonesia AirAsia. Keputusan itu ditetapkan melalui revisi daftar hitam larangan terbang UE yang diterbitkan 30 Maret lalu. Pada Juli tahun lalu, UE telah mengeluarkan empat maskapai Indonesia dari daftar hitam itu. Keempat maskapai itu yakni Garuda Indonesia, Mandala Airlines, Airfast Indonesia dan Premiair (Ekspres Transportasi Antarbenua).
Wakil Ketua Komisi Siim Kallas mengatakan keputusan itu hasil revisi tiga bulanan atau ke-13 kali sejak daftar maskapai penerbangan yang dilarang mengudara ke wilayah Eropa diluncurkan. "Kami tidak bisa menerima perusahaan penerbangan terbang ke Uni Eropa jika mereka tidak sepenuhnya memenuhi standar keamanan internasional," katanya dalam siaran pers yang dilansir situs resmi Komisi Eropa, 30 Maret.
Dia menyatakan pihaknya mengutamakan keselamatan dalam revisi daftar airlines ban termasuk juga penilaian keselamatan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation organization/ICAO). Kallas menegaskan pihaknya akan membantu otoritas penerbangan sipil Indonesia dan negara lain dalam meningkatkan kapasitas teknis dan administrasi untuk menjamin standar keselamatan penerbangan sipil.
Sebanyak 47 maskapai itu merupakan bagian dari 278 maskapai dari 17 negara yang tetap dilarang terbang ke wilayah Udara Eropa. Sebagian besar maskapai penerbangan itu beroperasi di Afrika. Ke-17 negara itu yakni Angola, Benin, Republik Demokratik Kongo, Djibouti, Guinea, Indonesia, Republik Kyrgyz, Liberia, Filipina, Republik Kongo, Sierra Leone, Sao Tome dan Principe, Sudan, Swaziland dan Zambia.
Selain itu, Gabon dengan pengecualian dari tiga operator yang beroperasi di bawah batasan dan kondisi, serta Kazakhstan dengan pengecualian satu pesawat yang beroperasi di bawah pembatasan dan kondisi.
Sebanyak 10 maskapai penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di bawah pembatasan dan kondisi adalah Air Koryo dari Republik Rakyat Demokratik Korea, TAAG Angola Airlines Air Astana dari Kazakhstan, Iran Air dari Iran Airlines Gabon, Afrijet dan SN2AG dari Gabon, Air Bangladesh, Air Service Comores dan Ukraina Mediterania Airlines dari Ukraina.
7 tahun yang lalu