BOOKING TIKET PESAWAT

kaum cewek atau perempuan, pernahkah Anda pipis sambil berdiri?

kaum cewek atau perempuan, pernahkah Anda pipis sambil berdiri?. Info sangat penting tentang kaum cewek atau perempuan, pernahkah Anda pipis sambil berdiri?. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai kaum cewek atau perempuan, pernahkah Anda pipis sambil berdiri?

Bagi para pembaca dari kaum cewek atau perempuan, pernahkah Anda pipis sambil berdiri? Kemungkinan besar Anda menjawab tidak pernah. Karena bentuk alat kelaminnya, kaum cewek atau perempuan akan mengalami kesulitan jika ingin buang air seni atau pipis sambil berdiri seperti halnya kaum laki-laki. Biasanya kaum perempuan melakukannya sambil jongkok. Tapi kini ada alat unik yang memungkinkan kaum perempuan untuk bisa buang air seni sambil berdiri. Namanya P-mate dan diproduksi di Belanda. P-mate terbuat dari kertas kardus daur ulang. P-mate ini mungkin berguna bagi kaum wanita yang sedang bepergian atau enggan menduduki kloset duduk kotor yang biasanya banyak dijumpai pada WC umum. Kalau Anda cewek dan kebelet buang air kecil di tempat umum tapi toiletnya kotor, apa yang akan Anda lakukan? Membersihkan dudukan kloset atau pipis sambil berdiri? Di Singapura, kini sejumlah cewek mencoba pipis sambil berdiri dengan memakai P-mate. Perkakas impor asal Belanda yang terbuat dari kardus daur ulang itu bekerja seperti saluran air. Kotabumi. Lampung Utara. "Aku jadi tahu bagaimana rasanya pipis seperti cowok," kata Michelle Lim, 20 tahun. P-mate, yang sekali pakai ini, membantu kaum hawa agar bisa pipis sambil berdiri pada saat terdesak. "Capek juga kan kalau mesti membersihkan dudukan kloset di tempat umum." Asisten Manajer Penjualan P-mate di Singapura, Cynthia Teo, mengklaim perkakas ini amat berguna. "Cocok buat perempuan yang suka bepergian, yang sedang hamil, dan malas duduk di kloset yang kotor," tuturnya berpromosi. Katanya, perkakas jinjing ini baru Juni nanti diperkenalkan. "Pas acara Festival Bir." Sebab, kata dia, saat itu jumlah toilet terbatas. "Biar cewek-cewek bisa langsung pipis tanpa berlama-lama membersihkan klosetnya," kata dia. Tertarik? Tindakan yang dilakukan oleh pihak Visa, Mastercard, Amazon dan PayPal untuk memotong jalur bantuan dana bagi Wikileaks tak urung mendatangkan masalah bagi mereka. Situs-situs yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan tersebut mendapat serangan berupa membanjirnya trafik zombie yang mencegah orang lain untuk mengunjungi atau menggunakan situs-situs yang mereka kelola. Metode serangan ini dikenal dengan nama DDS atau Distributed Denial of Services. Metode DDS melibatkan banyak komputer, beberapa sumber mengatakan hingga dalam jumlah ribuan. Baik komputer-komputer yang memang sengaja digunakan oleh para pelaku DDS maupun komputer-komputer lain yang "dipaksa" untuk ikut melakukan serangan. Dalam era Web 2.0, upaya untuk menghajar Visa, Mastercard, Amazon dan PayPal yang telah memotong jalur donasi ke Wikileaks, sungguh bukan hal sulit. Mereka yang mencari peluang membalas dendam dengan membuat komputer para korporat itu dibanjiri trafik zombie, tidak perlu lagi mengunduh software tertentu. Alih-alih kini mereka dapat hanya dengan mengunjungi web yang tepat dan membiarkan JavaScript, bahasa khusus web interaktif, untuk melakukan pekerjaan balas dendam itu dengan cukup mulus. Mereka yang telah bergabung dengan kegiatan bernama serangan "Operation Payback" (Operasi Pembalasan) pada Rabu, Kamis dan Jumat terhadap para korporat, sebagian besar mengandalkan alat yang mampu diunduh. Sedikit yang menjadi bagian dari proyek anonim itu merupakan hacker asil. Mereka bergabung dengan menjalankan software khusus disediakan oleh anggota yang lebih melek teknis. Instruksi situs-situs mana yang ditarget dan kapan, dikirimkan lewat saluran dan laman online yang didedikasikan untuk chat, menciptakan semacam pemberontakan online. Kini, menginstal software tak diperlukan lagi, mengingat seorang anggota Anonim yang telah menciptakan laman online akan mengubah browser pengguna menjadi alat penyerang.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger